Bayangkan saat kita bertamasya ke taman safari, bukan hanya iguana atau gajah yang kita lihat,
Tapi justru T-Rex dari Zaman Jura atau mammoth berbulu dari Zaman Es.
Apakah mungkin hewan-hewan yang telah punah ini bisa dihidupkan kembali?
Dino park mungkin saja cuma kisah fiksi, tapi mungkin kita masih bisa mewujudkan Pleistocene Park, yaitu padang tundra dingin ala beberapa ratus ribu tahun yang lalu. Rupanya beberapa peneliti biologi molekuler telah menemukan cara untuk membangkitkan kembali spesies-spesies hewan yang sudah punah. Salah satunya, spesies hewan pada Zaman Es, Mammoth berbulu.
Pertama-tama, para peneliti mengekstrak DNA atau materi genetik yang dapat ditemukan dari mumi mammoth berbulu yang ditemukan di dataran Siberia dan Alaska.
DNA sendiri dapat ditemukan di bagian tubuh mammoth, seperti darah, rambut, kuku, atau sumsum tulang. Proses ini tidak mudah, karena setelah terpapar cuaca, suhu, bakteri dan jamur selama sekian lama, DNA akan rusak. Oleh karena itu, semakin utuh kondisi sebuah spesimen, semakin banyak pula potongan DNA yang kemungkinan masih bisa diekstrak. Omong-omong, sebenarnya apa itu DNA?
Jadi, DNA adalah rantai molekul protein yang mewakili informasi genetik makhluk hidup. DNA dapat ditemukan dalam nukleus yang merupakan inti dari sebuah sel. Potongan-potongan DNA dapat disusun hingga membentuk genom, yaitu sekumpulan kode yang dapat memprogram sebuah sel untuk berkembang menjadi individu dewasa. DNA menentukan apakah seekor makhluk hidup bertelinga besar atau kecil, suka tempat panas atau tempat dingin, bermotif polos atau totol, makan tumbuhan atau makan daging. Singkatnya, DNA-lah yang berperan membuat mammoth berbentuk dan berperilaku seperti layaknya… seekor mammoth.
Nah, potongan-potongan DNA yang membuat mammoth menjadi unik ini kemudian digunakan para peneliti untuk memodifikasi DNA sepupu terdekat mereka yang masih hidup, yaitu gajah asia. Selanjutnya, kombinasi materi genetik kedua spesies disuntikkan ke dalam sel embrio, yang kemudian ditanamkan di rahim induk gajah asia. Melalui proses yang disebut sintesis ini, kelak dapat dihasilkan keturunan gajah asia yang memiliki ciri khas mammoth berbulu.
Apabila mammoth berbulu dan spesies lain yang telah punah berhasil dibangkitkan kembali, para peneliti percaya ada banyak manfaat yang dapat diberikan bagi dunia ilmu pengetahuan. Misalnya, kita bisa meneliti bagaimana mammoth konon dapat hidup di lingkungan ekstrem. Hasil penelitian ini bisa diterapkan untuk membantu usaha pelestarian hewan-hewan yang saat ini hidup di lingkungan serupa.
Upaya ini juga dapat menjadi wujud tanggung jawab kita, manusia, terhadap spesies yang telah punah. Meskipun misalnya, secara teknis kita bisa menyalahkan kepunahan t-rex dan dinosaurus lainnya pada hujan meteor, sesungguhnya ada banyak spesies lain yang punah karena ulah kita, manusia. Mungkin sudah seharusnya kita membayar kesalahan tersebut dengan menghidupkan mereka kembali. Namun, di manakah mereka nantinya akan tinggal?
Akankah kita mengembalikan mereka ke hutan-hutan yang kini telah gundul, atau sungai-sungai yang telah dipenuhi dengan sampah dan polusi, hanya untuk akhirnya punah kembali?
Jadi, sebelum kita berpikir untuk menghidupkan kembali hewan zaman purba, mungkin ada baiknya kita lebih dulu berusaha agar hewan yang sekarang masih hidup, tidak bernasib sama seperti kerabat mereka yang telah punah. Dan seperti biasa, terima kasih.
Demikian Nanotech877 Blog
0 komentar:
Post a Comment