Jika dianalogikan detektor kebakaran adalah alat bantu seperti panca indera kita.Untuk merasakan bau kita memiliki hidung, kalau untuk merasakan adanya kebakaran digunakanlah detektor kebakaran.Deteksi kebakaran dilakukan pada kemunculan asap, kemunculan panas, dan adanya kobaran api.
Berikut adalah jenis-jenis dektektor kebakaran:
1. Smoke Detector 2 Wire
Alat ini memiliki sistem kerja 2 kabel, sensor ini dapat diintegrasikan dengan fire alarm panel.Sensor ini menggunakan teknologi photoelectric sehingga meningkatkan akurasi dan meminimumkan terjadinya false alarm.Produk ini didesain dengan stainless steel inner housing dan sensor head yang tahan lama. Smoke Detector ini dapat ditempatkan pada berbagai ruang yang membutuhkan deteksi asap sebagai sebagai peringatan awal.
2. Smoke Detector 4 Wire
Alat ini menggunakan sistem kerja 4 kabel dan dapat dengan mudah diintegrasikan dengan berbagai jenis (security) alarm panel ataupun automation panel.Smoke detector ini menggunakan Photoelectric untuk meminimumkan terjadinya false alarm.Produk ini didesain dengan stainless steel inner housing dan sensor head yang tahan lama.Smoke Detector ini dapat ditempatkan pada berbagai ruang yang membutuhkan deteksi asap sebagai sebagai peringatan awal.
3. Smoke Detector Multi
Yaitu alat pendeteksi asap yang dapat bekerja dengan sistem 4 kabel ataupun 2 kabel, hal ini memungkinkan sensor ini untuk diintegrasikan dengan Security Alarm dan juga Conventional Fire Alarm.Produk ini didesain untuk dapat mendeteksi adanya kepulan asap dengan tepat dan bekerja stabil untuk jangka waktu lama.[Smoke detector ini dapat ditempatkan pada berbagai ruang yang membutuhkan proteksi sensor asap
4. Stand alone Smoke Detector
Yaitu sensor deteksi asap yang berdiri sendiri tanpa memerlukan koneksi ke panel controller.Smoke Detector ini dapat dengan mudah ditempatkan dan dioperasikan pada berbagai ruang.Detektor ini menggunakan baterai sebagai sumber energi dengan led indicator bila baterai lemah.Pada saat mendeteksi kepulan asap detektor ini akan membunyikan sirene dengan intensitas 85 decibel.
Cara kerja smoke detector dan penempatanya merupakan suatu hal yang perlu kita perhatikan,
Cara Kerja
Cara kerja smoke detector dipicu oleh asap yang masuk kedalam smoke detector, partikel asap yang memenuhi ruang smoke chamber cara kerja smoke detector dan penempatanyasaat kebakaran terjadi. Saat kepadatan asap ( smoke density ) sudah memenuhi ambang batas ( threshold ), rangkaian elektronik yang terdapat didalam smoke detector akan aktif. Karena berisi rangkaian elektronik smoke detector membutuhkan tegangan. Detektor asap ada dua type yaitu 2 wire dan 4 wire, type 2 wire catu daya listrik di suplai dari master control fire alarm berbarengan dengan sinyal fire alarm sehingga hanya membutuhkan 2 kabel, sedang untuk type 4 wire tegangan di dapatkan dari dua kabel plus minus dari master control fire alarm dan dua kabel sisanya untuk sinyal. Smoke detector memiliki area proteksi 150 m2 untuk ketingian plafon 4m.
Penempatan
Smoke detector biasa ditempatkan di Dapur, Ruang kerja, atau lorong.
Pertanyaan yang sering muncul pada area mana penempatan smoke detector dan heat idealnya ditempat. Bila titik penempatan sudah ditentukan secara detail kita tinggal mengikuti penempatan yang sudah ditetapkan tetapi apabila belum ditetapkan, ada beberapa hal yang dapat menjadi acuan.Jika pada sebuah area diperkirakan saat awal terjadi kebakaran akan banyak menghasilkan dibanding kepulan asap, maka penempatan sangat ideal ditempatkan untuk resiko ruang seperti ini. misalnya ruang filli cabinet, gedung spare part yang banyak terdapat bahan yang terbuat dari logam ( dengan catatan ruang tersebut tanpa kardus ), bengkel kerja mekanik dan sejenisnya.
Demikian sebaliknya jika didominsai oleh asap sebaiknya menngunakan smoke detector. misalnya ruang yang beralaskan karpet kecuali kamar hotel ), gudang kertas, gudang kapas, gudang tempat penyimpanan barang yang terbuat dari karet.
Smoke Detector terdiri dari 2 jenis :
Ionisation Smoke Detector yang bekerjanya berdasarkan tumbukan partikel asap dengan unsur radioaktif di dalam ruang detector (smoke chamber).
Photoelectric Type Smoke Detector (Optical) yang bekerjanya berdasarkan pembiasan cahaya lampu LED di dalam ruang detector karena adanya asap yang masuk dengan kepadatan tertentu.
Smoke Ionisasi cocok untuk mendeteksi asap dari kobaran api yang cepat (fast flaming fires), tetapi jenis ini lebih mudah terkena false alarm, karena sensitivitasnya yang tinggi. Oleh karena itu perangkat ini lebih cocok untuk ruang keluarga dan ruangan tidur.
Smoke Optical (Photoelectric) lebih baik untuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil, sehingga cocok untuk hallway (lorong) dan tempat-tempat yang rata. Jenis ini lebih tahan terhadap false alarm sehingga dapat diletakkan di dekat dapur.
Harga
untuk Harga biasanya mencapai Rp.200.000,- sampai 10.000.000,- . Tergantung model, daya listrik yang diambil, kualitas, dan Top Level Detector.
Untuk yang murah, Hanya Rp.111.000,- . Tetapi dengan harga seperti itu, Pasti kualitasnya buruk dan tidak akan tahan lama.
0 komentar:
Post a Comment