Disamping itu, untuk melakukan pengamatan di Laboratorium diperlukan sebuah prosedur atau aturan pada saat praktikum. Kecelakaan dapat saja terjadi pada saat melakukan praktikum di laboratorium dengan berbagai akibat yang membahayakan kesehatan, bahkan keselamatan jiwa pengguna laboratorium. Oleh karena itu, pengetahuan tentang keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium penting untuk diketahui.
1. Kecelakaan di Laboratorium
Kecelakaan dapat terjadi dimanapun dan kapanpun, Hal ini sering disebabkan karena pecahnya alat-alat, tumpahnya bahan-bahan( zat kimia ), keracunan zat atau benda tertentu, serta kebakaran.
Sumber : https://ahmbio.com/10-simbol-bahan-kimia-berbahaya/ |
Beberapa alasan mengapa sering terjadi kecelakaan adalah karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap bahan dan alat praktikum yang dapat menimbulkan kecelakaan. Selain itu, kurangnya disiplin si penguji pada saat praktikum dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
Untuk menanggulangi terjadinya kecelakaan di laboratorium, disediakan kotak P3K, pemadam kebakaran, dan pencuci mata. Apabila praktikum atau uji coba telah selesai, bersihkan dan buang cairan serta alat yang sudah tidak dipakai ke tempat pembuangan khusus.
2. Aturan Kerjadi Laboratorium
2). Dilarang melakukan kegiatan yang tidak ditentukan atau dilarang oleh instruktur/ahli.
3). Dilarang makan dan minum di laboratorium.
4). Bawa buku penuntun atau catatan.
5). Tidak bermain-main di laboratorium.
6). Menjaga kebersihan.
- Aturan Berpakaian
1). Gunakan jas labratorium atau baju pelindung, hindari penggunaan sandal atau sepatu yang terbuka.
2). Untuk melindungi kecelakaan yang mengenai mata, gunakan kacamata pengaman.
3). Lepaskan perhiasan atau barang yang dapat jatuh dan mengenai bahan kimia, api, atau peralatan.
2). Pastikan alat yang digunakan lengkap.
3). Minta atau cari petunjuk serta fungsi alat tersebut kepada instruktur.
4). Kembalikan alat-alat secara tertib apabila telah selesai melakukan praktikum.
5). Berhati-hati agar tidak merusak atau memecahkan alat laboratorium.
6). Menggunakan alat praktikum dengan sewajarnya.
1). Dilarang menggunakan sumber panas, seperti bunsen, korek, pelat panas, atu lilin tanpa perintah.
2). Singkirkan bahan yang mudah terbakar dari api.
3). Pastikan bahwa mulut atau jalan masuk wadah yang sedang dipanaskan tidak mengarah ke Anda.
- Penggunaan Peralatan yang Tajam
Sumber : https://sahidal.wordpress.com
1). Gunakahlah alat bedah atau alat tajam yang aman dan steril dari karat atau bakteri.
2). Gunakan alat tajam dengan sangat berhati-hati.
3). Segera berikan pertolongan apabila salah satu rekan Anda terluka.
- Aturan Setelah Melakukan Uji Coba
1). Bersihkan seluruh tempat kerja dan kembalikan semua peralatan.
2). Buang sisa-sisa bahan sesuai yang diperintahkan oleh Instruktur.
3). Cuci tangan setelah melakukan setiap percobaan.
3. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Laboratorium
Pertolongan pertama pada kecelakaan di laboratorium adalah pertolongan yang diberikan segera setelah kecelakaan, yaitu dengan memberikan pengobatan dan perawatan darurat dan cepat bagi korban sebelum pertolongan yang lebih akurat diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan.
Apabila terjadi kebakaran atau timbulnya gas beracun segera tekan tombol darurat apabila terdapat tombol darurat, ambil alat pemadam kebakaran dan padamkan api dengan aman, atau gunakan sumber air terdekat untuk memadamkan api. Jangan menggunakan kertas atau plastik untuk memadamkan api dengan cara dilempar atau diinjak-injak, setelah api dirasa cukup padam keluarkan seluruh personel praktikum dari laboratorium, pastikan tidak ada yang tertinggal dan segera panggil petugas yang berwenang.
0 komentar:
Post a Comment